Senin, 05 Mei 2014

Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu. Di antaranya adalah koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat, alat-alat rumah tangga, senjata tradisional, bentuk-bentuk rumah adat, tulisan huruf “ Ka ga nga” dan peninggalan-peninggalan masa prasejarah mulai dari masa peradaban batu sampai perunggu.

Museum Negeri Bengkulu mulai dibangun tahun 1978 tapi baru difungsikan pada 3 Mei 1980. Awalnya, museum ini bertempat di Benteng Marlborough namun tiga tahun kemudian pada 3 Januari 1983, museum ini dipindahkan ke gedung baru hingga sekarang. Pemindahan tersebut didasarkan pertimbangan pemerintah yang menganggap penempatan museum di kawasan benteng tampak kurang efisien dan kurang menguntungkan. Museum ini diresmikan oleh Drs. GBPH Poeger selaku Dirjen Kebudayaan kala itu.

Aktivitas
Disini, pengunjung bisa melihat-melihat koleksi yang ada dengan jumlah total kurang lebih 6.220 macam koleksi. Masing-masing koleksi tersebut dibagi menjadi 10 macam kategori, yakni bertema geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, keramologika, seni rupa, hingga teknologika.

Di Museum Negeri Provinsi Bengkulu ini, anda juga bisa melihat beberapa contoh koleksi naskah kuno yang hingga sekarang tidak ada yang mengetahui tentang identitas sang penulis. Jumlah seluruhnya adalah sekitar 126 naskah yang menjadi koleksi, akan tetapi saat ini baru sepuluh naskah yang berhasil di terjemahkan kedalam bahasa indonesia. Wajar saja jika agak susah karena naskah kuno yang berisi sejarah, yang ada di patung-patung, hingga di wejangan semuanya telah berumur puluhan hingga ratusan tahun lamanya.

Selain itu, di museum ini juga terdapat Mesin cetak Drukkey Populair dengan merek “Golden Press” yang pernah dipakai oleh Pemerintah Indonesia untuk mencetak “uang merah”. Mesin ini juga menjadi salah satu koleksi menarik mengingat uang merah merupakan sejenis Oeang Republik Indonesia (ORI) dan sebagai alat tukar yang sah pada zamannya. Mesin ini kabarnya dibuat pada 1930 dan merupakan mesin buatan Amerika Serikat.

Museum Negeri Bengkulu

Museum ini dapat dikunjungi pada hari selasa sampai hari minggu pada jam 08:00-13:00 WIB, sedangkan pada hari senin dan hari libur nasional lainnya, museum ini tidak dibuka. Untuk tiket masuk museum dikenakan Rp 2.000*) untuk dewasa dan Rp 1.000*) untuk anak-anak. Sedangkan bagi anda yang datang berombongan dengan minimal 25 orang, akan mendapatkan diskon sebesar 50% per orangnya.

Lokasi
Museum negeri Bengkulu ini terletak di jalan pembangunan nomor 8, Padang Harapan, Kota Bengkulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar