Kamis, 17 April 2014

Pulau Nias

Pulau Nias

Pulau Nias merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Daerah ini merupakan obyek wisata yang penting seperti berselancar (surfing), rumah adat tradisional, penyelaman dan fahombo (lompat batu).

Nias terkenal di dunia dengan budaya batu dan selancarnya. Salah satu yang tersohor dari atraksi budaya batu ini adalah lompat batu, yaitu pemuda lokal setempat melompati sebuah dinding batu setinggi 2 meter. Sebagai lokasi selancar dunia, Pulau Nias sebanding dengan Hawaii dengan kepemilikan ombak besar yang memikat penghobinya.

Aktivitas
Kebudayaan masyarakat Nias yang nampak misterius justru akan menarik untuk Anda kenali. Beragam jejak budaya megalitikum kuno dan arsitektur tradisional di pulau ini telah memikat banyak peneliti budaya sekaligus menjadi daya tarik pariwisata.

Cobalah berjalan-jalan di desa-desa sekitar Pulau Nias untuk melihat rumah dengan arsitektur unik yang telah dibangun sejak berabad-abad. Rumah ini tahan gempa dan dibangun dengan pilar-pilar yang bertumpu pada bongkahan-bongkahan batu. Pilar-pilar itu dibangun dengan tumpukan-tumpukan batu yang miring sehingga menciptakan struktur 3 dimensi yang kuat.

lompat batu

Ada alasan mengapa para peselancar mancanegara menyebut Nias sebagai  ‘surga selancar di Bumi’. Hal itu karena ombak di tempat ini begitu spektakuler dibonusi pantai berpasir indah berwarna merah keputihan. Peselancar yang sudah berpengalaman akan berkerumun untuk bertarung memecah ombak besar di Pantai Lagundri. Di sini pemandangan pantainya juga begitu menakjubkan. Matahari terbenam pelan-pelan seolah jatuh ke dalam laut dengan warna merah kekuningan yang memukau.

Selancar
Lokasi
Pulau Nias terletak di Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera. Lokasi persis Pulau Nias berada sekitar 125 km dari pantai barat Sumatera.

Dari kota Medan Anda harus melalui jalur udara dengan penerbangan Merpati dan SMAC. Setiap harinya setidaknya ada dua penerbangan, pagi dan siang. Tarifnya berkisar Rp500.000,-.  Pesawat akan mendarat di Bandara Binaka, Gunung Sitoli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar