Selasa, 01 Juli 2014

Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati merupakan wisata religi dan berziarah ke tempat salah satu orang penyebar agama islam di jawa yang dikenal dengan sebutan Sanga, Kehidupannya selain sebagai pemimpin spriritual, mubaligh, sufi dan da'i pada jamannya juga dikenal sebagai pemimpin rakyat karena beliau menjadi raja di Kasultanan pertama Cirebon yang semula bernama keraton pakungwati.

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, lahir pada 1450 M, ada juga yang mengatakan beliau lahir 1448 M. Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari ulama besar di Indonesia dan termasuk salah satu dari Walisongo di Pulau Jawa. Ia dianggap sebagai ulama utama yang menyebarkan Agama Islam di Jawa Barat, beliau wafat di tahun 1568 pada usia ke 120 tahun. Peristirahatan terakhir Sunan Gunung Jati dan keluarganya ini dikenal dengan nama Wukir Sapta Rengga. 

Kompleks Makam ini terdiri dari sembilan tingkat,  pada tingkat kesembilan inilah Sunan Gunung Jati dimakamkan. Sedangkan tingkat kedelapan ke bawah adalah makam bagi keluarga dan para keturunannya, baik keturunan yang dari Kraton Kanoman maupun keturunan dari Kraton Kasepuhan.

Aktivitas
Memasuki kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, pengunjung akan melihat Balemangu Majapahit yang berbentuk bale-bale berundak yang merupakan hadiah dari Demak sewaktu pernikahan Sunan Gunung Djati dengan Nyi Mas Tepasari, putri dari Ki Ageng Tepasan, salah seorang pembesar di kerajaan Majapahit.

Makam Sunan Gunung Jati terletak di bukit Gunung Sembung hanya boleh dimasuki oleh keluarga Keraton sebagai keturunannya selain petugas yang merawat sebagai Juru Kunci-nya. Selain dari orang-orang yang disebutkan itu tidak ada yang diperkenankan untuk memasuki makam Sunan Gunung Jati. Salah satu alasannya adalah begitu banyaknya koleksi benda-benda berharga yang perlu dijaga seperti keramik-keramik dan benda-benda porselen lainnya yang menempel ditembok-tembok dan guci-guci yang dipajang sepanjang jalan makam ini. Sehingga dikhawatirkan apabila pengunjung bebas keluar-masuk seperti pada makam-makam wali lainnya maka barang-barang tersebut ada kemungkinan akan hilang atau rusak.

Peziarah umum diharuskan untuk masuk melalui gapura sebelah timur dan langsung masuk ke pintu serambi melewati juru kunci yang bertugas. Setelah diizinkan maka peziarah umum dapat menuju ke pintu barat yaitu ruang depan Pintu Pasujudan. Aroma dupa sudah tercium saat Anda menapaki pintu gerbangnya. Sebelumnya Anda diwajibkan untuk melepas alas kaki dan mengisi buku tamu serta memberi sumbangan secara sukarela kepada pengurus makam.

Reff: Wonderful indonesia

Lokasi
Untuk mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati, lokasinya tidak jauh dari kota Cirebon. Berada di kompleks makam Astana Gunung Jati, yang terletak di Desa Astana, Kecamatan Cirebon Utara, tepatnya di pinggir jalan raya Cirebon – Indramayu. Dari kota Cirebon berjarak sekitar 5 km atau 10menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar